Vaksin Yellow Fever

Yellow Fever

Yellow fever (demam kuning) merupakan penyakit demam berdarah (hemoragik) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus yellow fever. Secara alamiah virus demam kuning hidup dan berkembangbiak pada tubuh hewan primata yang hidup di hutan. Demam kuning merupakan penyakit endemik di daerah tropis Afrika serta Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Kemkes, 2022).         Masa inkubasi Yellow fever 3 hingga 6 hari. Gejala umum yang timbul yaitu sakit kepala, demam, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah. Fase kedua lebih toksik dalam waktu 24 jam setelah pulih dari gejala awal. Pasien akan mengalami demam tinggi kembali dan beberapa sistem tubuh terpengaruh, yaitu hati dan ginjal. Pada fase ini, orang cenderung mengalami penyakit kuning (kulit dan mata menguning), urin berwarna gelap, dan sakit perut disertai muntah (WHO, 2023). Setengah dari pasien yang mengalami fase toksik meninggal dalam waktu 7 sampai 10 hari, sisanya sembuh tanpa kerusakan organ yang signifikan (Kemkes, 2022).

Demam kuning dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin demam kuning aman, terjangkau, diberikan sebagai dosis tunggal sehingga tidak membutuhkan dosis vaksin booster. Vaksin ini akan memberikan perlindungan seumur hidup terhadap penyakit demam kuning (WHO, 2023). Beberapa kondisi berikut tidak dianjurkan untuk melakukan vaksinasi meliputi sebagai berikut.

  1. Bayi berusia kurang dari 9 bulan.
  2. Wanita hamil.
  3. Alergi berat terhadap protein telur.
  4. Defisiensi imun berat karena gejala HIV/AIDS, kelainan timus, atau dengan penyebab lain.

Selain vaksinasi pencegahan terhadap demam kuning dapat dilakukan dengan pengendalian vektor meliputi sebagai berikut.

  1. Pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan/mendaur ulang (Kemkes, 2022).
  2. Pengendalian secara kimia dengan larvasida ke tempat perkembangbiakan nyamuk dan penggunaan kelambu berinsektisida (WHO, 2023).
  3. Pengendalian secara biologi dengan agent biologi (Kemkes, 2022).
  4. Surveilans dan pengendalian vektor terpadu (WHO, 2023).

Berikut merupakan daftar negara dengan risiko penularan demam kuning dan negara yang mempersyaratkan vaksinasi demam kuning (WHO, 2022).

https://www.who.int/publications/m/item/countries-with-risk-of-yellow-fever-transmission-and-countries-requiring-yellow-fever-vaccination-(november-2022)

 

Sumber:

Indriani S. (2022). Demam Kuning. InfeksiEmerging. Kementerian Kesehatan.

https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/demam-kuning-yellow-fever.

World Health Organization (2022). Countries with Risk of Yellow Fever Transmission and Countries Requiring Yellow Fever Vaccination. Emergency Preparedness ADGO. https://www.who.int/publications/m/item/countries-with-risk-of-yellow-fever-transmission-and-countries-requiring-yellow-fever-vaccination-(november-2022).

World Health Organization (2023). Yellow Fever. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/yellow-fever#:~:text=Key%20facts,are%20endemic%20for%2C%20yellow%20fever.

 

 

 

 

 

Share this Post: