Phone :(0274) 484259

Admin
 10 Sep, 2018
699
kampanye-kesehatan-senam-talkshow-bertema-asi-dan-stunting-dan-pameran-kesehatan-dalam-rangka-pekan-asi-sedunia-tahun-2018-oleh-pemerintah-daerah-diy

YOGYAKARTA -- Dalam rangka memperingati Pekan ASI Sedunia Tahun 2018 Pemda DIY menyelenggarakan acara Kampanye Kesehatan dengan tema ASI sebagai Pondasi Kehidupan dalam rangka Pekan ASI Sedunia Tahun 2018, dan mengundang stakeholder untuk hadir termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lapangan Parkir Stadion Mandala Krida pada tanggal 10 Agustus 2018 lalu. Kegiatan yang diselenggarakan adalah Senam Sehat, Talkshow tentang ASI dan Stunting, Makan Buah Bersama serta Pameran Kesehatan diantaranya pameran temuan kosmetik ilegal dari BPOM, pameran konsultasi ASI, pameran fungsi tanaman untuk kesehatan dan pembagian brosur-brosur tentang kesehatan Ibu dan Anak.

 

Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta dan Senam Bersama, kemudian dilanjutkan dengan Talkshow tentang ASI dan Stunting.  Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun menyampaikan kata sambutannya bahwa ASI penting untuk kesehatan dan sebagai investasi kesehatan karena akan berdampak pada biaya anggaran kesehatan sebuah negara serta kelangsungan hidup anak sebagai Sumber Daya Manusia yang berperan pada pembangunan ekonomi sebuah negara. Arif Noor Hartanto, S.IP sebagai Anggota Dewan DPRD DIY juga menyampaikan sambutan bahwa ASI untuk mewujudkan anak hebat dalam masa yang akan datang, ASI sebagai puncak curahan kasih sayang yang diharapkan Ibu beserta pasangan ikut membelai dengan kasih sayang pada bayi / anak saat diberikan ASI serta diharapkan para calon Ibu saat hamil hendaknya mengonsumsi makanan sehat karena akan mempengaruhi ASI yang akan keluar setelah melahirkan.

 

Talkshow diisi oleh Dr. Hasto Wardoyo, SP. OG (K) dan GKR Hayu.

Berikut penyampaian Dr. Hasto Wardoyo, SP. OG (K) saat mengisi talkshow dalam rangka Pekan ASI Sedunia Tahun 2018 yaitu :

Saat ditanya mengenai kapankah waktu makan buah yang tepat sebagai waktu dimulainya kegiatan makan buah bersama oleh peserta yang hadir, ketika Talkshow berlangsung beliau menyampaikan bahwa yang penting adalah pengetahuan kita pada nutrisi buah yang kita konsumsi dan bukan pada waktu konsumsinya, untuk buah yang memiliki antioksidan tertinggi adalah tomat dan buah yang paling direkomendasikan untuk mengembalikan kekenyalan kulit saat seseorang memasuki masa menopause adalah mengonsumsi buah bengkoang. Untuk penderita diabetes dianjurkan menghindari buah yang mengandung gula atau memiliki rasa manis seperti pepaya dan durian.

 

Dr. Hasto Wardoyo, SP. OG (K) menjelaskan bahwa kasus payudara inverted menjadi alasan terbesar bagi para Ibu tidak menyusui bayinya. Inverted biasanya dialami oleh tipe mesoderm. Tipe Mesoderm ditandai dengan bentuk tubuh yang mudah meningkat berat badannya walau sudah mengurangi jumlah yang dimakan kemudian mengalami kelebihan berat badan dan kebanyakan payudaranya besar tapi putingnya inverted atau terbenam.  Sedangkan tipe eksoderm ditandai dengan tubuh tetap ideal walau jumlah makan yang dikonsumsi banyak serta memiliki kondisi payudara yang bagus / tidak inverted. Sehingga biasanya jika ada Ibu yang berbadan besar dan putingnya inverted diberikan masukan untuk mengurangi berat badannya agar inverted bisa diminimalisir.

 

Ibu yang baru melahirkan ada yang menemui kondisi payudara yang belum mengeluarkan ASI, rangsangan yang dapat dilakukan yaitu bayi didekatkan pada puting Ibu lalu biarkan bayi mengenal puting kemudian teteskan air putih pada puting dan jangan diganti dengan susu formula atau bisa diganti dengan ASI perah agar bayi merasa minum dan untuk merangsang bayi meminum dari payudara sehingga payudara mendapat rangsangan untuk mengeluarkan ASI. cara memeras ASI dari payudara yang benar yaitu dengan gerakan memijit dari arah depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan.

 

GKR Hayu menyampaikan pesannya saat menutup talkshow yaitu Generasi Muda harus sehat dan baik serta memiliki pengetahuan dan terutama saat sudah berkeluarga paham mengenai pentingnya pemberian ASI. Karena ASI manfaatnya lebih banyak serta harganya lebih murah daripada susu formula untuk menjadikan Indonesia hebat dan Yogyakarta yang istimewa.

 

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun juga menyampaikan cikal bakal pada pada remaja atau generasi muda, saat masih remaja merupakan kondisi terbaik dalam menyerap pengetahuan maka galilah informasi yang baik terutama kesehatan dan bagi para calon orang tua pahami pengetahuan tentang pentingnya ASI. Dan jadikan saat menyusui bayi menjadi puncak curahan kasih sayang, jangan menyambi dengan aktifitas lain seperti menonton TV, membuka HP, mengobrol dengan suami yang biasanya kondisi mengobrol membuat bayi akan tidak tenang saat menyusui dan akan berhenti menyusui lalu menoleh saat mendengar suara obrolan.

 

Arif Noor Hartanto, S.IP menyampaikan bahwa ASI sebagai imunitas yang luar biasa serta merupakan curahan kasih sayang ketika memberikan ASI. Selain peranan tenaga kesehatan untuk memberikan kesadaran dan pengetahuan bagi para Ibu tentang ASI dan Pemerintah juga wajib berperan serta mendukung pemberian ASI pada bayi dengan menerbitkan peraturan. Pemda DIY telah menyetujui  dan menerbitkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, kemudian dengan adanya ruang publik bagi para Ibu menyusui karena ketenangan bayi saat menyusui sangat penting dan tidak terganggu dengan hiruk pikuk saat berada ditempat umum. Karena komitmen DPRD DIY dalam mendukung ASI untuk anak hebat dan bangsa yang kuat.

 

Pertanyaan :

  1. Sdri. Hira dari SMAN 3 Yogyakarta : Stunting itu apa ?
  2. Ibu Widya dari Kader PKK : ASI yang disimpan bisa tahan berapa lama? Apakah benar rasa makanan yang dikonsumsi Ibu menyusui dapat mempengaruhi ASI yang dihasilkan?
  3. Ridha dari KKP Yogyakarta : Pada saat menyusui tidak boleh menyambi dengan kegiatan lain lalu komunikasi apa saja yang dapat diberikan pada bayi saat menyusui? Selain daun katuk apa lagi yang dapat dikonsumsi untuk melancarkan ASI?
  4. Ibu Ana dari Poltekkes Yogyakarta : Bagaimana cara memberikan ASI untuk para Ibu yang bekerja?

 

Jawaban :

GKR Pembayun :

- Stunting merupakan kondisi penampilan pada tubuh yang lebih pendek karena kekurangan nutrisi pada waktu yang cukup lama, kekurangan makanan yang baik dan dapat mempengaruhi kepintaran. Tidak mendapatkan ASI dapat menyebabkan stunting, untuk itu ASI tidak boleh telat pemberiannya.

- Komunikasi pada bayi saat menyusui yaitu seperti elusan, senandung, pelukan erat agar si bayi memiliki kedekatan erat pada Ibu serta mempengaruhi psikologi bayi agar menjadi anak yang baik dalam berkomunikasi.

 

Dr. Hasto Wardoyo, SP. OG (K)

- Stunting merupakan kondisi bayi yang kurang nutrisi dan tidak cukup sehat saat dilahirkan. Stunting dapat disebabkan dari merokok dan dari paparan asap rokok. Untuk ASI yang dihasilkan oleh Ibu yang kekurangan gizi sebenarnya kondisi ASInya masih dalam kondisi yang baik.

- ASI Perah tahan 6 jam pada suhu ruangan sekitar 250C, dan jika ditaruh dalam wadah dengan pendingin bisa tahan 24 jam. Untuk penyimpanan di kulkas suhu 40C bukan freezer bisa tahan 5 hari, dan untuk penyimpanan di freezer bisa tahan 6 bulan dengan suhu -180 C atau lebih rendah lagi.

- Makanan yang berasa pedas akan mempengaruhi ASI sedang untuk rasa selain pedas tidak membawa pengaruh pada ASI.

- Daun katuk, daun ketela rambat bisa mempengaruhi produksi ASI karena termasuk makanan yang dapat meningkatkan kadar progesteron dan hindari makanan yang dapat meningkatkan kadar fitoestrogen karena akan menurunkan produksi ASI seperti kacang, daun seledri, daun kemangi, semanggi, bengkoang dan juga kulitnya. Makanan yang dapat meningkatkan kadar fitoestrogen lebih baik dikonsumsi saat kondisi menopause. Rasa senang si Ibu dan tidak stress serta dukungan dari pasangan untuk memberikan ASI juga ikut mempengaruhi produksi ASI.

- Untuk Ibu menyusui yang bekerja sebaiknya lakukan pumping ASI setiap 3 jam. Lebih dari 6 jam sebaiknya sudah menyusui bayinya langsung, karena tetap berbeda menyusui langsung dibanding dengan menggunakan alat pompa ASI. Ibu yang menyusui bayinya langsung akan menimbulkan hormon prolaktin dan oksitoksin yang tidak dihasilkan jika menggunakan pompa ASI. Isapan-isapan bayi itulah yang mengirim sinyal-sinyal pada otak si Ibu dan itu tdk didapat ketika menggunakan alat pompa ASI. Tapi jika kondisi 6 jam belum bisa bertemu dengan bayi untuk kompensasi jam yang belum dicapai maka ketika selesai bekerja si Ibu menyusui bayinya hingga saat si bayi sudah tidur dan sebelum berangkat kerja.

 

Kampanye Kesehatan dengan tema ASI sebagai Pondasi Kehidupan dalam rangka Pekan ASI Sedunia Tahun 2018, dan mengundang stakeholder untuk hadir termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta. Kegiatan ini yang sangat bermanfaat untuk memberikan informasi dan kesadaran tentang pentingnya ASI karena ASI memiliki manfaat sesuai kebutuhan bayi dan menjadi imunitas pada bayi serta menjadi puncak curahan kasih sayang pada bayi untuk memberikan belaian dan dekapan erat. Kesadaran Ibu untuk memberikan ASI harus didukung dari regulasi pemerintah, kebijakan ditempat bekerja untuk para Ibu menyusui yang bekerja, serta peran tenaga kesehatan untuk memberikan pengetahuan mengenai ASI. Generasi Muda serta calon orang tua dan para Ibu menyusui gunakanlah teknologi untuk menggali informasi kesehatan terutama pentingnya ASI serta untuk dapat mencegah stunting pada bayi. (RD)

 

 

Kontak Kami

Telp & Fax : (0274) 484259
Email: [email protected]
Website: kkpyogyakarta.com

Today : 76 Visitor : 114272
Hits Today : 153 Online : 2
Total Hits : 320668

Link Partner