YOGYAKARTA – 15 November 2018, Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Penyusunan Rencana Kontijensi Penanggulangan Kegawatdaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan hotel Jayakarta ini, merupakan sosialisasi yang di tujukan kepada unsur QIC Port di lingkungan Bandara serta pemerintah daerah, TNI, POLRI, Maskapai Penerbangan serta Rumah sakit  yang ada di Wilayah Yogyakarta.

Agus Syah Fiqhi Haerullah, SKM, MKM selaku Kepala KKP Kelas IV Yogyakarta mengatakan dalam sambutannya bahwa dengan berkembangnya tehnologi transportasi dewasa ini, memudahkan pergerakan manusia, alat angkut dan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini akan mempunyai dapak yang menguntungkan sekaligus membahayakan, seperti contoh penyebaran penyakit dari satu tempat ke tempat lainnya, yaitu ada beberapa kasus penyakit lama yang muncul (re-emerging deseases) dan penyakit baru (new emerging deseases) seperti kasus SARS, di Cina 2002, Flu Burung di Cina 2007, Mers Cov di Arab Saudi 2012 dan penyakit Ebola di Afrika harus kita waspadai. Oleh karena hal tersebut maka di Bandara harus siap dan mempunyai Rencana Kontijensi Penanggulangan Kegawatdaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM), sebagai bentuk kesiapasiagaan bila kejadian KKM tersebut terjadi di pintu masuk negara/ bandara.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid sebagai Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes, dan menginformasikan hal serupa. Dalam penyampaiannya beliau menegaskan bahwa Rencana Kontijensi mempunyai mutlak harus dibuat karena Rencana tersebut mempunyai tujuan:

1. Tersedianya dokumen rencana kontijensi sebagai pedoman dalam melakukan aksi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat. Di pintu masuk negara.

 2. Tersedianya instrumen kesiapsiagaan, deteksi dini dan respon cepat dalam hal menghadapi kemungkinan terjadinya Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. Di pintu masuk negara.

 

Drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid menghimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian KKM di pintu masuk pelabuhan/bandara, kantor kesehatan pelabuhan harus memperkuat jaringan kerja dengan lintas sektor terkait baik di Bandara Adisucipto  maupun di luar bandara. (AG)